Kabar Nusantara - Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam program KKN Kelompok 2 Bina Desa 2023 UPN Veteran Jatim melakukan inovasi baru dan menarik bagi masyarakat. Mereka tengah menguji coba pembuatan kerupuk dari limbah kulit kopi di Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan yang ada di desa Galengdowo, namun selama ini hanya biji kopinya yang dimanfaatkan atau dikonsumsi sebagai minuman, sehingga kulit biji yang tidak diolah menjadi limbah dan hanya dibuang begitu saja. Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat mengurangi limbah dari kulit kopi itu sendiri serta meningkatkan nilai jualnya.
Kulit kopi memiliki anti oksidant yang cukup tinggi sehingga memiliki banyak manfaat seperti menjaga kesehatan saluran pencernaan, menghambat pertumbuhan sel kanker, menjaga kesehatan jantung, menurunkan kadar gula darah, dan juga memelihara fungsi dan kesehatan otak.
Inovasi ini merupakan salah satu program kerja dari kelompok 2 Bina Desa 2023 UPN Veteran Jawa timur Program Studi Teknik Kimia yang beranggotakan Silvy Indah Safitri, Dwi Ayu Febrianti, Luky Natasha, Putri Dwi Rahayu, M.Arizza Novan Tahta A. Wiwin Nopiyanti, dan Bintang Bayu C. Yang dibimbing oleh Bapak Ir. Mu’tasim Billah, M.S selaku Dosen Pembimbing Lapang.
“Kerupuk kulit kopi ini dapat dijadikan teman makan ataupun cemilan saat bersantai, selain dapat digunakan sebagai cemilan kerupuk kulit kopi juga dapat dijadikan sebagai salah satu produk UMKM. Selain lezat kerupuk kulit kopi juga memiliki banyak manfaat” ujar Tahta
Program kerja ini adalah upaya alternatif dalam pengolahan limbah pertanian yang mampu menaikkan nilai jual dari komoditas tersebut dan menjadi salah satu makanan atau cemilan untuk kalangan masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa KKN Bina Desa UPN Veteran Jatim mengajak masyarakat desa Galengdowo untuk memanfaatkan limbah pertanian dari tanaman kopi, khususnya Kulit kopi untuk dijadikan inovasi baru berupa kerupuk yang berkhasiat serta dapat dimanfaatkan sebagai makanan atau cemilan yang meningkatkan nilai ekonomis produk UMKM di desa tersebut.
