Kabar Nusantara - Di awal tahun 2021, pemerintah kembali memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat secara ketat. Hal tersebut membuat sebagian sekolah meliburkan kegiatan belajar mengajarnya dan menggantikannya secara virtual kembali. Namun, ada beberapa sekolah yang tetap melakukan kegiatannya secara tatap muka baik di sekolah maupun di rumah salah satu guru sekolah tersebut dengan pembatasan waktu belajar. Salah satu lembaga sekolah yang tetap melaksanakan kegiatan belajar secara tatap muka yaitu TK di Desa Rowosari.
Berdasarkan penuturan dari salah satu guru TK tersebut, mereka terpaksa melakukannya karena jika kegiatan belajar dilakukan secara virtual maka kurang efektif, mengingat anak-anak yang belajar tersebut masih perlu bimbingan dalam belajar. Tidak dapat dipungkiri pula jika kegiatan tersebut tetap dilakukan secara virtual, maka anak-anak hanya akan berfokus pada gadget orang tua mereka masing-masing. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan setiap hari Senin-Jumat secara tatap muka, dengan durasi waktu belajar kurang lebih 1 jam untuk tiap kelas.
“Kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak TK tetap dilaksanakan karena kegiatan belajar secara daring tidak efektif untuk mereka. Nantinya apa yang telah disampaikan tidak akan disimak oleh mereka, sehingga kami lebih memilih untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara tatap muka.” Ujar Nur, salah satu pengajar di TK tersebut.
Menurut Sam, pembelajaran secara tatap muka yang dilaksanakan tersebut sangat efektif karena para guru dapat mengawasi secara langsung perkembangan anak didik mereka. Pendampingan belajar yang dilakukan mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dirasa sedikit membantu bagi para guru di TK tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah mendampingi adik-adik dalam belajar. Kami sangat terbantu atas pendampingan tersebut. Mahasiswa KKN UIN Walisongo mampu mengondisikan anak-anak menjadi lebih kondusif dalam belajar.” Ungkap Nur.
Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Setiap anak dan pengajar dianjurkan untuk menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum memasuki ruang belajar.
Penulis : Sam’ani
Jurusan : Ilmu Falak
Mahasiswa UIN Walisongo Semarang
