Adegan Percakapan Nyai Ontosoroh, Darsam, Minke, dan Annelies. |
Puji Karyanto, S.S., M.Hum, dosen pengampu mata kuliah dramaturgi mengungkapkan, meski dramaturgi terdata sebagai 3 sks namun aslinya seperti 10 sks. Mahasiswa dalam seminggu bisa saja latihan selama empat kali untuk memastikan kematangan masing-masing jobdesk.“Dramaturgi hadir sebagai ruang untuk melatih kompetensi khusus mahasiswa Sasindo dalam berkarya sastra. Selain itu mahasiswa juga memperoleh pengalaman produksi, manajemen dan kerjasama tim, hingga belajar saling mengerti satu sama lain,” ujar Wakil Dekan I FIB UNAIR tersebut.
Pesan yang disampaikan dalam lakon “Hikayat Perlawanan Sanikem: Nyai Ontosoroh” ialah semua orang bisa melawan dan jangan berdiam diri ketika di injak-injak. Tidak ada seorangpun yang lebih mengerti diri sendiri kecuali orang tersebut. Hadirnya pementasan dramaturgi menjadi salah satu bentuk resistensi budaya teater di era disrupsi revolusi idustri 4.0 saat ini. Maka dengan adanya pentas tersebut, sekaligus mengajak warga Surabaya dan urban untuk turut hadir mengapresiasi serta memahami makna pementasan karya sastra.
Dramaturgi XV mengajarkan bahwa nilai seseorang tidak terletak pada tanda yang disematkan orang lain atas dirinya. Namun, bagaimana orang itu mau memaksimalkan potensi diri serta berkontribusi untuk fighting spirit terhadap dirinya sendiri.Seperti tokoh Nyai Ontosoroh, meskipun seorang gundik ia mampu menjadi Nyai yang luar biasa berkat kontribusinya. Terlihat dari kekuatan ekonomi keluarga Mellema yang sekitar 80% berada ditangan Nyai meski hanya seorang gundik.
“Semua orang berhak membela harga dirinya, orang boleh tau siapa kamu. Tapi yang lebih tau terhadap dirimu hanya kamu sendiri. Pesan-pesan seperti itulah yang ingin disampaikan dalam pementasan dramaturgi ke-15 tahun ini,” pungkasnya.Hadirnya dramaturgi setiap tahun diharapkan dapat memotivasi kaum muda untuk terus mencintai dan berperan dalam pelestarian budaya teater. Mengingat teknologi saat ini secara gamblang menggerus kebudayaan seperti halnya teater.(Muhammad Wildan Suyuti)