Iklan

,

Ahok Terpilih Menjadi Bos BUMN, Akan Ditapkan Pada Awal Desember

Kabar Nusantara
Kamis, 14 November 2019, 12.59 WIB Last Updated 2019-11-14T06:01:03Z
Sumber Instagram @basukibtp
Kabar Nusantara – BTP atau Ahok bakal memimpin salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hal ini di ungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan dia memilih mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi bos di salah satu BUMN. Ia menyebut Ahok adalah sosok pendobrak yang dibutuhkan perusahaan plat merah. "BUMN dengan 142 perusahaan kita butuh figur yang bisa jadi pendobrak. Enggak mungkin 142 perusahaan dipegang satu orang. Kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak," kata Erick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Erick juga menilai Ahok sebagai sosok yang konsisten dan memiliki rekam jejak yang baik. Ia yakin Ahok bisa mempercepat kerja BUMN sesuai dengan hal-hal yang sudah diarahkan Presiden Jokowi. "Yaitu satu, bagaimana menekan daripada energi. Juga bersama membuka lapangan kerja dengan cara berpartner," kata dia. Namun saat ditanya apakah Ahok akan memimpin BUMN yang bergerak di sektor energi, Erick belum mau buka-bukaan. Ia juga enggan menjawab apakah Ahok akan mengisi posisi direksi atau komisaris. "Belum tahu, nanti kita lihat," ucapnya. Ia meminta wartawan dan publik bersabar. Menurut dia, kejelasan mengenai posisi Ahok di BUMN akan diketahui pada awal Desember mendatang. Ahok mendatangi kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Erick Thohir, Rabu (13/11/2019). Seusai bertemu Erick, Ahok mengungkapkan, pertemuan selama 1,5 jam tersebut membicarakan soal perusahaan BUMN.

"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara. Kendati demikian, ia belum mengungkapkan lebih jauh jabatan maupun posisi yang akan didudukinya nanti.  "Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," jelas Ahok. (Ari Anggara)