Iklan

,

Komitmen Tekan Angka Kemiskinan Esktrem Hingga Nol Persen, Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan dan Zakat Produktif Untuk Masyarakat Mojokerto

Selasa, 03 Juni 2025, 09.10 WIB Last Updated 2025-06-03T02:10:28Z


Kabar Nusantara - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus menyalurkan berbagai stimulus sebagai komitmen menekan angka kemiskinan maupun kemiskinan ekstrem di Jatim. 


Kali ini, stimulus berupa bantuan sosial, zakat produktif, maupun bantuan berupa program-program digelontorkan untuk Masyarakat Mojokerto di Pendopo Graha Maja Tama, Kabupaten Mojokerto, minggu lalu. Total bantuan yang disalurkan sebanyak Rp 5,335 Miliar.


Bantuan tersebut terdiri dari bantuan sosial dan tali asih untuk pilar-pilar kesejahteraan sosial sebanyak Rp 4,234 Miliar, bantuan dari DPMD Jatim berupa BUMDes, Desa Berdaya dan Jatim Puspa senilai Rp 1,076 Miliar, dan Zakat Produktif sebanyak Rp 25 juta.


Pada kesempatan tersebut, diserahkan secara simbolis Bantuan ASPD kepada 5 orang berupa uang senilai Rp900.000 per triwulan dan sembako. Bantuan sosial PKH plus secara simbolis kepada 40 lansia penerima manfaat berupa uang Rp500.000 per triwulan dan sembako. 


Bantuan KIP Putri Jawara 100 orang, KPM Jawara kepada 70 orang, PPKS Jawara 8 orang dan eks PPKS Jawara 12 orang. Masing-masing menerima uang Rp3 juta. Selanjutnya penerima bantuan permakanan LKSA senilai Rp 273,7 juta serta penerima LKSLU senilai Rp 54,7 juta. 


Ada juga zakat produktif kepada 50 orang pengusaha ultra mikro. Masing-masing menerima uang senilai Rp500 ribu dan sembako. Kemudian, bantuan program pemberdayaan BUMDes, Program Desa Berdaya dan Program Jatim Puspa masing-masing menerima Rp100 juta. 


Bantuan Operasional pendamping PKH plus kepada 10 orang penerima. Masing-masing menerima uang senilai Rp 900.000 per triwulan dan sembako. Pemberian tali asih kepada 10 orang Tagana berupa uang senilai Rp750.000 per triwulan. Terakhir penyerahan tali asih kepada 10 TKSK berupa uang senilai Rp1.500.000 per triwulan. 



Gubernur Khoififah mengatakan, bantuan-bantuan yang diberikan kepada masyarakat rentan akan berdampak pada signifikansi penurunan kemiskinan ekstrem di Jatim. 


"Data Kemiskinan ekstrem tahun 2020 sebesar 4,4 persen. Lalu, per September 2024 yang dirilis Maret 2025, sebesar 0,66 persen. Mudah-mudahan makin mendekati angka nol di September 2025 tapi dirilis tahun 2026," kata Khofifah.


Dari beberapa bantuan sosial yang diserahkan, Khofifah secara khusus mengapresiasi penerima Perempuan Tangguh Mandiri Jatim Sejahtera (Putri Jawara) yang digulirkan pertama kali oleh Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim  yang diluncurkan pada Hari Kartini tanggal 21 April 2025..


"Program Putri Jawara merupakan bantalan ekonomi yang memiliki dua sifat, yakni pemberdayaan bagi bantalan ekonomi dan perlindungan sosial. Tentu harapannya berdampak pada penurunan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan," ungkapnya.


Program ini, lanjut Khofifah, didesain untuk memperkuat usaha yang sudah berjalan agar semakin berkelanjutan dan mandiri. Nantinya, masing-masing penerima akan menerima bantuan modal senilai Rp3 juta bulan Juni. 


"Bukan untuk memulai sesuatu yang baru. Melainkan untuk memperkuat pondasi usaha yang sudah lebih dulu mereka bangun dengan kerja keras dan keringat," ungkapnya. 


Khofifah berharap program Putri Jawara menjadi katalisator bagi perempuan di Jatim untuk terus mandiri dan produktif. 


"Semoga Ekonomi bertumbuh, kemandirian baik dan keluarganya sejahtera," ungkap Khofifah. 


Salah satu penerima bantuan Putri Jawara, Anggraini mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Uang yang diterima akan digunakan sebagai penguat modal usaha jual ikan.


"Semoga usaha jualan ikan lancar untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga," ungkapnya.