Kabar Nusantara – Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) telah berhasil menyelenggarakan Palm Oil Camp 2025 dan Pemilihan Duta Sawit 2025. Kegiatan yang berlangsung pada 16-20 Februari 2025 ini diikuti oleh 100 mahasiswa dari 10 perguruan tinggi di Jawa Tengah dan Jawa Barat yang mendapatkan pembelajaran intensif mengenai industri kelapa sawit, serta berkesempatan mengikuti seleksi Duta Sawit 2025.
Palm Oil Camp 2025 dirancang untuk memberikan wawasan mendalam kepada mahasiswa mengenai industri kelapa sawit dari berbagai aspek, termasuk ekonomi, sosial, lingkungan, pangan, dan kesehatan. Selain itu, peserta juga memperoleh pelatihan kepemimpinan, komunikasi, serta public speaking guna memperkuat kapasitas mereka dalam menyampaikan informasi berbasis data. Tak hanya teori, kegiatan ini juga mencakup praktik pengolahan limbah kelapa sawit menjadi produk bernilai ekonomi, yang bertujuan membekali mahasiswa dengan keterampilan inovatif dalam mendukung industri sawit berkelanjutan.
Sebagai puncak dari rangkaian kegiatan ini, Amalia Frida Kholidah dari Program Studi Agribisnis Unsoed dan Alif Ardandi dari Program Studi Agroteknologi Unsoed berhasil meraih gelar Duta Sawit 2025. Sementara itu, posisi Runner-up 1 diberikan kepada Talitha Astagina Artanti dan Rifa Arisandy Maulana, serta Runner-up 2 diraih oleh Zelda Lindiarty dan Rifan Nuriansah. Para finalis ini dinilai unggul dalam hal pemahaman industri sawit, keterampilan komunikasi, serta komitmen mereka dalam mempromosikan sawit berkelanjutan. Sebagai Duta Sawit 2025, mereka akan bertugas menyampaikan informasi berbasis fakta kepada publik melalui berbagai forum akademik dan sosial, sekaligus menjadi penghubung antara dunia akademisi, industri, dan masyarakat dalam meningkatkan pemahaman tentang kelapa sawit yang berkelanjutan.
Grand final Pemilihan Duta Sawit 2025 turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat Unsoed, Prof. Dr. Sos. Waluyo Handoko, S.IP., M.Sc., serta Kepala Divisi UKMK BPDPKS, Helmi Muhansyah. Dalam sambutannya, Prof. Waluyo Handoko menyampaikan apresiasi terhadap semangat dan dedikasi mahasiswa dalam memahami serta menyuarakan isu-isu industri sawit berdasarkan kajian ilmiah. Beliau juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi perguruan tinggi dalam membentuk generasi muda yang berpikir kritis, memiliki wawasan luas, dan siap berperan dalam pembangunan sektor pertanian yang berkelanjutan.
Palm Oil Camp 2025 membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi dan industri dapat menciptakan dampak nyata dalam membangun pemahaman yang lebih objektif mengenai industri kelapa sawit. Dengan terpilihnya Duta Sawit 2025, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang akurat mengenai industri sawit, serta mendukung pengembangan sektor ini secara lebih berkelanjutan di masa depan.
