sumber gambar : instagram @middleastarchive |
Kabar Nusantara - Gencatan senjata di Jalur Gaza membawa angin segar bagi warga Palestina, menandai awal pemulihan kehidupan sehari-hari setelah agresi Israel berakhir. Toko-toko dan pasar mulai buka kembali, sementara truk bantuan kemanusiaan berhasil memasuki wilayah tersebut melalui Mesir.
Gencatan senjata resmi berlaku pada Minggu (19/1/2025) pukul 11.15 pagi waktu setempat. “Setelah gencatan senjata berlaku di Gaza, kami mulai menurunkan ribuan personel kepolisian Palestina di seluruh wilayah untuk memastikan keamanan dan ketertiban umum,” ujar Ismail Al-Thawabta, Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah Gaza, dalam pernyataan yang dikutip Senin (20/1/2025)
Jalan-jalan Gaza mulai diramaikan aktivitas warga, sementara puing-puing akibat perang masih dibersihkan. “Kami merasa sangat senang dan bahagia di Jalur Gaza setelah berakhirnya perang ini,” ungkap seorang warga setempat.Melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata selama 42 hari pada 15 Januari. Komitmen ini diharapkan mengakhiri konflik berkepanjangan sejak serangan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.
Selama 15 bulan terakhir, konflik ini telah menyebabkan lebih dari 46.000 warga Palestina dan 1.500 warga Israel kehilangan nyawa. Ketegangan juga meluas hingga Lebanon dan Yaman, memicu aksi balas rudal antara Israel dan Iran. Gencatan senjata tahap kedua akan dibahas lebih lanjut pada hari ke-16 pelaksanaannya. Tahap ini mencakup pembebasan sandera, gencatan senjata permanen, serta penarikan pasukan Israel dari Gaza. Sementara itu, tahap ketiga diharapkan meliputi penyerahan jenazah korban tewas, rekonstruksi Gaza, dan penghapusan blokade.
Sebagai penjamin, Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat akan mendirikan pusat koordinasi di Kairo untuk mengawal proses perdamaian. Gencatan senjata kali ini menjadi langkah besar setelah kegagalan gencatan sebelumnya yang hanya berlangsung enam hari pada November 2023.
Penulis : Muh. Rizki Syawal L