Iklan

,

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Unsoed Berikan Pendampingan Pembukuan Keuangan Bagi KWT Sejahtera Mandiri

Kabar Nusantara
Rabu, 18 September 2024, 08.30 WIB Last Updated 2024-09-18T14:19:13Z


Kabar Nusantara - Tim pengabdian kepada masyarakat (PkM) Universitas Jenderal Soedirman melakukan pendampingan dan pelatihan pembukuan keuangan bagi Kelompok Wani Tani Sejahtera Mandiri. Kegiatan pengabdian kemitraan masyarakat ini didukung dengan pendanaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM). Kegiatan pendampingan ini diketuai oleh Wahyu Adhi Saputro dengan anggotanya adalah Fitri Amalinda Harahap, Ulfah Nurdiani dan Dandun Mahesa Prabowoputra.

Kegiatan dimulai dengan memberikan pengetahuan terlebih dahulu secara mendalam kepada anggota KWT Sejahtera Mandiri terutama untuk membedakan debet, kredit dan saldo. Setelah anggota KWT Sejahtera Mandiri sudah mengetahui ketiga komponen acara dilanjutkan dengan melakukan latihan menuliskan pembukuan keuangan pada buku kwarto kas yang sudah diberikan pada masing-masing peserta. Sasaran kelompok peserta kegiatan ini adalah KWT Sejahtera Mandiri, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas. Pemilihan peserta yang kegiatan pengabdian ini dikarenakan anggota KWT Sejahtera Mandiri memang membutuhkan pemahaman lebih lanjut mengenai pembukuan keuangan karena pengurus sebelumnya tidak melakukan pencatatan keuangan sehingga berbagai macam program yang telah dijalani KWT tidak terdokumentasikan dan tidak memiliki administrasi keuangan yang baik.


Kegiatan pendampingan dan pelatihan pembukuan keuangan kemudian juga dilanjutkan dengan transfer knowledge mengenai pembukuan keuangan digital yang disampaikan oleh Fitri Amalinda Harahap. Menurut Fitri pembukuan keuangan sekarang sudah canggih dan dapat dilakukan melalui apilkasi yang sudah disiaplkan oleh Bank Indonesia contohnya dengan aplikasi SiApik. Aplikasi ini akan membantu usaha kelompok untuk membuat pembukuan keuangan secara mudah hingga laporan keuangan secara lengkap termasuk laporan laba rugi dan neracanya. Pendampingan dan pelatihan dilanjutkan dengan setiap anggota KWT membuat akun dan mulai mengaplikasikan SiApik. Laporan keuangan yang bisa dibentuk secara digital ini nantinya juga bisa diperuntukkan dalam peminjaman modal, tutur Fitri. 


Ulfah dan Dandun juga menambahkan bahwa butuh konsistensi dalam melakukan pencatatan dan pembukuan keuangan. Wahyu juga menuturkan bahwa pembukuan keuangan adalah hal yang penting dan bisa dimulai sejak dini terutama pada beberapa usaha baru yang sedang dijalankan oleh KWT Sejahtera Mandiri. Pengeluaran dan pemasukan usaha harus tercatatkan dengan baik sehingga terdokumentasikan. Banyak langkah yang bisa dalam pencatatan keuangan seperti menggunakan aplikasi berbasis digital. Ucapan terimakasih dihaturkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) dan Universitas Jenderal Soedirman.