Kabar Nusantara - Kepala Bagian Materi dan Komunikasi Pimpinan (MKP) Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Zainal Muttaqin menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Manajemen di Kampus Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Selasa (13/8).
Kabag MKP ini mengambil judul disertasi “Strategi Faktor Penentu Kinerja Perangkat Daerah yang Dimediasi Media Sosial dan Dimoderasi Kebijakan Pimpinan pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur”.
Dihadapan 12 dewan penguji yang diantaranya Rektor Unitomo Prof. Siti Marwiyah dan Kepala BPSDM Jatim Ramliyanto, Kabag MKP ini berhasil mempertahankan hasil penelitiannya dengan meyakinkan.
Ia mengaku judulnya ini akhirnya disetujui setelah 5 kali pengajuan judul sebelumnya ditolak.
"Alhamdulillaah akhirnya judul ini disetujui, setelah sebelumnya lima judul yang saya ajukan ditolak," kata Zainal panggilan akrabnya.
Pada disertasinya yang berjumlah sebanyak 308 halaman itu disimpulkan bahwa budaya kerja Cettar yang mencakup cepat, efektif efisien, tanggap, transparan, akuntabel, dan responsif memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perangkat daerah di Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Zainal menjelaskan budaya kerja Cettar yang didalamnya memuat nilai-nilai kreativitas, ketangguhan, adaptabilitas berdampak positif terhadap kinerja perangkat daerah.
Mantan Sekretaris BPSDM Jatim ini menyampaikan bahwa budaya Cettar menjadi salah satu variabel utama pada penelitiannya kali ini. Budaya kerja ini menunjukkan kearifan lokal yang dimiliki Pemprov Jatim.
"Budaya Cettar ini adalah bentuk etos kerja seluruh pegawai di lingkungan Pemprov Jatim yang memang telah dituangkan dalam Pergub Jatim nomor 39 tahun 2021," tegasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa selain budaya kerja Cettar, hal lain yang menjadi variabel dalam penelitiannya antara lain perilaku organisasi, kinerja pegawai, literasi teknologi, inovasi pelayanan, media sosial berpengaruh terhadap kinerja perangkat daerah.
Di sisi lain, Zainal menyampaikan bahwa inovasi pelayanan memiliki efektivitas paling tinggi serta berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perangkat daerah Provinsi Jawa Timur. Artinya setiap perangkat daerah penting untuk terus meningkatkan inovasi pelayanannya kepada masyarakat.
"Perangkat daerah perlu mendorong budaya inovasi dan memberikan dukungan bagi pengembangan dan implementasi inovasi pelayanan yang relevan untuk mendukung kinerja perangkat daerah," jelasnya.
Hal penting yang ia tekankan adalah pengelolaan media sosial menjadi pendukung kinerja pemerintah daerah. Media sosial dengan perilaku organisasi memiliki hubungan yang mampu menyoroti pentingnya integrasi nilai-nilai budaya dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada perangkat daerah.
"Pemanfaatan media sosial secara optimal memiliki dampak positif pada kinerja perangkat daerah. Media sosial bukan hanya alat komunikasi tetapi juga menjadi katalisator untuk meningkatkan kinerja organisasi dalam hal ini pemerintah daerah," tegasnya. (aji)