Kabar Nusantara - Monitoring StuntCare: Kegiatan Monitoring terhadap pola asuh dan gizi seimbang dilakukan oleh mahasiswa KKNT-Inovasi (Kuliah Kerja Nyata Tematik) IPB University bekerja sama dengan kader posyandu Sartika I RW 08 Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor terhadap 7 anak yang terdata terindikasi stunting atau gizi kurang. Kegiatan monitoring ini dilakukan di rumah setiap anak dan dihadiri oleh kader posyandu. Kegiatan monitoring yang dirancang oleh mahasiswa KKNT-Inovasi IPB University terhadap 7 anak dilakukan satu kali setiap minggu selama satu bulan dimulai dari tanggal 10 Juli 2024 dan berakhir pada tanggal 30 Juli 2024.
Kegiatan ini khususnya diadakan untuk meningkatkan kesadaran para ibu terhadap pentingnya pola asuh dan gizi anak terhadap tumbuh kembang anak. Kegiatan ini diawali dengan kunjungan oleh tim KKNT-Inovasi (Kuliah Kerja Nyata Tematik) IPB University Desa Sukajadi ke setiap rumah anak dan melakukan penimbangan dan pengukuran berat dan tinggi badan yang dipandu oleh kader posyandu. Kemudian dilakuakan wawancara dengan ibu terkait kebiasaan sehari-hari anak, mencakup pola makan, pola tidur, kondisi kesehatan, serta aktivitas rutin anak. Tim KKNT-Inovasi (Kuliah Kerja Nyata Tematik) IPB University Desa Sukajadi juga membuatkan booklet monitoring yang diisi oleh data hasil wawancara dengan ibu serta hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan. Setiap ibu juga mencatat data terkait pola makan, pola tidur, dan aktivitas anak setiap hari selama 4 minggu berturut-turut. Tim KKN juga melakukan pemberian PMT setiap kali kunjungan serta membagikan modul rekomendasi menu makan anak setiap minggunya. “Anak saya kurang suka dengan nasi, kalau nasi putihnya kelihatan pasti tidak dimakan, makannya biasanya nasi dicampur sampai tidak kelihatan, baru bisa dimakan” Ujar salah satu ibu yang anaknya mengikuti program monitoring. Pemberian modul makan diharapkan dapat membantu para ibu untuk mendapat inspirasi menu makan kreatif sehingga anaknya dapat makan dengan lahap. Kegiatan sosialisasi ini diinisiasi oleh tingginya angka stunting di Kecamatan Taman Sari, salah satunya di Desa Sukajadi. Berdasarkan data terbaru yang diperoleh dari website bogorkab.go.id pada Februari 2024, terdapat sekitar 112 dari 788 balita di Desa Sukajadi yang terindikasi stunting.
Desa Sukajadi menjadi salah satu desa di Kecamatan Tamansari dengan jumlah balita stunting terbanyak bersama dengan Desa Sukajaya. Hasil diskusi bersama kader posyandu dan bidan desa menunjukkan bahwa penyebab utama stunting di Desa Sukajadi adalah kesalahan pada pola asuh dan gizi yang belum seimbang. “ Di desa ini memang ada beberapa anak yang terindikasi gizi kurang, jadi berat badan dan tinggi badannya masih di bawah garis rata-rata, di RW 08 ini ada sekitar 7 balita” ujar ibu kader Esah saat diskusi terkait data stunting RW 08. Ibu Siti yang merupakan ibu dari salah satu balita yang mengikuti kegiatan monitoring mengatakan “ Saya senang sekali dengan adanya kegiatan ini, saya yang tadinya masih sering ketika memberi makan anak saya sekarang menjadi lebih memperhatikan menu makan anak saya dan waktu makannya, dengan adanya pemberian modul makan ini saya lebih semangat berkreasi masak, adeknya juga makannya jadi lebih teratur, tidak seperti dulu”.
Permasalahan ini mendorong mahasiswa KKNT-I IPB untuk merancang kegiatan "Monitoring Pola Asuh dan Gizi Seimbang Balita untuk Pencegahan Stunting." Harapan dari kegiatan sosialisasi ini adalah dengan adanya monitoring maka ibu-ibu lebih sadar dan memperhatikan pola asuh dan gizi seimbang untuk anaknya serta mendapatkan banyak ide untuk pembuatan makanan balita. Serta, dalam jangka panjang, diharapkan kejadian stunting di desa ini dapat menurun. Kegiatan ini juga selaras dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs), khususnya tujuan Tanpa Kelaparan (Zero Hunger), tujuan Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-being), dan tujuan Pendidikan Berkualitas (Quality Education). Harapannya kesejahteraan dan kesehatan anak-anak di Desa Sukajadi dapat meningkat, mendukung tercapainya SDGs pada tahun 2030. (aji)